Sudah 3 bulan ini saya menggeluti dunia
lari, rasanya imun di badan mulai meningkat. Kalau lagi galau atau stuck
dibawa lari aja, setelahnya di badan bawaannya happy. Aura positif meningkat,
vibrasi negative berangsur raib terbawa angina. Bersyukur pake banget,
karena biasanya kalau dulu suka bengek atau
dikit-dikit sakit. Sampai bisa dihitung, sebulan sekali minimal flu.
Malesin bukan? Bahagia itu meningkat disaat kondisi tubuh kita prima.So ya
hayuk mulailah dengan ber olahraga, terserah pilihanmu. Kalau saya, lari saja
asal tidak lari dari kenyataan ya. hehe
Sebelum melangkah lagi, mungkin perlu
tau yes, apa itu marathon?
Maraton adalah ajang lari
jarak jauh sepanjang 42,195 km yang dapat ditempuh sebagai
lomba di jalan raya maupun luar jalan raya (offroad). Nama maraton
berasal dari legenda Pheidippides, seorang prajurit Yunani, yang dikirim dari kota Marathon, Yunani ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon.
Dikisahkan bahwa ia berlari tanpa berhenti tapi meninggal begitu berhasil
menyampaikan pesannya tersebut (sumber Wikipedia)
Agustus lalu, saya telah menyelesaikan international
Half Marathon race di Maybank Bali Marathon, rasanya tidak cukup sampai
disitu.
Kalau saya masih masuk dalam tahap Half
Marathon, untuk saat ini blom mampu melakukan full marathon. Kenapa memilih
olah raga lari marathon?
Padahal lari termasuk olah raga
berat dan tidak semua orang aman melakukannya. Manfaat lari dapat
mengurangi resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, terutama buat para
lelaki yang berusia 35-65 tahun. Para peneliti menemukan, lari maraton
dengan jarak 42,2 km dapat mengurangi risiko penyakit jantung pada 45 pria yang
berusia 35-65 tahun. Responden merupakan peserta kompetisi lari rekreasional di
Boston Marathon 2013. Tentunya bila ingin melakukannya harus berkonsultasi dulu
dengan dokter ahli jantung. (sumber national geografic)